Seperti embel2 di belakang namanya yaitu giant ( raksasa ), keistimewaan kelinci ini memang terletak pada bobotnya yang luar biasa. Sejarah dari kelinci ini sendiri kurang diketahui secara pasti. Namun banyak yang percaya bahwa kelinci ini merupakan keturunan dari kelinci liar Argentina. Hal ini berdasarkan dari catatan bahwa sebelum abad 16 dan 17 para pedagang dari Belanda membawa kelinci raksasa dari Argentina ke Eropa dan membudidayakannya. Catatan resmi dari jenis ini sendiri baru ada pada tahun 1860. Sebelum menyebar ke seluruh dunia seperti saat ini, awalnya kelinci flemish giant hanya dikembangkan di Inggris untuk memenuhi permintaan akan daging kelinci di negara tersebut. Hal ini pernah juga dilakukan di Indonesia dimana pada th.1981 pemerintah Belanda mendatangkan kelinci ini sebagai hadiah kepada Presiden Suharto untuk meningkatkan gizi masyarakat di pedesaan. Namun usaha ini gagal total. Ciri2 umum dari flemish giant adalah :
- Mempunyai badan yang panjang ( lebih dari 20 inch/50,8 cm utk yang dewasa), bertulang tebal, dan dada penuh berisi.
-Kepala lebar, telinga panjang dan tebal serta berdiri ( panjang telinga tidak kurang dari 6 inch/15 cm utk yang dewasa), serta mempunya kaki yang besar, panjang dan kokoh.
-Warna dari kelinci flemish giant yang diakui adalah hitam, biru, coklat kuning muda (fawn), abu2 terang, seperti pasir (sandy), abu2 besi (steel grey), dan putih. Jadi tidak ada kelinci flemish giant yang mempunyai warna broken ( 2 atau 3 warna dalam satu tubuh ).
-Berat minimal setelah dewasa adalah 6,3 kg, jadi semakin berat semakin bagus. Menurut catatan ada yang mencapai berat hingga 12 kg.
No comments:
Post a Comment